Demonstrasi BBM Mahasiswa Tidak Cerdas ?


Demonstrasi BBM Mahasiswa Tidak Cerdas ?

Ketika melihat demonstrasi mahasiswa menolak BBM di layar televisi banyak masyarakat terasa miris dan mengelus dada. Miris ketika mahasiswa yang dijuluki intelektual muda merusak dengan beringas menghancurkan dan membalikkan mobil, melempari kantor instasi pemerintah, melabrak restoran cepat saji, membakar pos polisi bahkan mengacaukan bandara pesawat. ANTV dalam beritanya malah memberitakan demonstrasi mahasiswa tidak cerdas, merusak dan menimbulkan antipati masyarakat. Televisi swasta lain mengatakan demo mahasiswa tidak beretika dan kebablasan. Benarkah mahasiswa berdemo tidak cerdas dan bagaimana seharusnya demo yang cerdas ?
Perekonomian Indonesia terguncang akibat kenaikan harga BBM ditambah lagi dengan masalah perekonomian global yang diwarnai kenaikan harga komoditas dan resesi ekonomi dunia. Beban ekonomi yang sangat berat secara bersamaan inilah juga membuat beban yang sangat. menyakitkan bagi masyarakat. Tampaknya masyarakat Indoesia terpaksa harus menelan pil pahit fenomena alam ini tanpa punya daya untuk menolaknya. Adalah wajar bagi seorang manusia Indonesia akan tercabik emosi, rasa amarah, kesal dan apriori terhadap kebijaksanaan pemerintah dalam menaikkan harga BBM. Secara tidak disadari hal itu juga merupakan pemborosan emosi dan hanya menambah beban psikologis. Beban psikologis ini tidak diasadari akan menimbulkan masalah baru bagi kehidupan melebihi pengaruh langsung kenaikkan harga BBM itu sendiri.
Saat ini permasalahan kenaikkan BBM ini bukan sekedar masalah sosial ekonomi tetapi justru didominasi masalah politik yang membuat suasana semakin memanas. Keterlibatan konflik kontroversi pro kontra alasan kenaikan harga BBM, tidak akan berujung solusi. Siapapun pakarnya di bidang apapun keahliannya maka perbedaan pendapat kenaikkan BBM itu tidak pernah akan berujung bioa hal itu didasari oleh kepentingan individu dan golongan tertentu. Pemerintah beralasan bahwa kenaikkan inii karena defisit APBN dan agar subsidi tidak lepas sasaran hanya orang mampu yang menerima. Pihak ekonom murni yang tanpa dilabeli politik seperti Anggito Abimanyu telah menyetujui bahkan mengusulkan BBM harus cepat naik . Bahkan ekonom handal itu telah mengusulkan kenaikkan BBM sejak tahun 2011 lalu. Tetapi pengamat ekonomi lainnya yang berlabel politikus seperti Kwik kian Gie mengatakan tidak setuju dengan alasan berbeda dengan perhitungan ekonomi yang unik. Sedangkan politikus lain yang tidak berlatar belakang ekonomi, ICW atau siapapun itu mulai berlagak profesor ekonomi beranalisa harga BBM dengan alasan yang berbeda pula.
Sedangkan sebagian politisi lainnya dari kubu “oposisi” seperti PDIP yang bergaya antikapitalisme berulang-ulang mengatakan karena tekanan pihak asing dan mendukung liberalisme. Padahal ironisnya dalam pemerintahannya dulu Megawati telah menaikkan BBM sebanyak dua kali. Beberapa pengamat mengatakan bahwa liberalisme dan kapitalisme tidak berhubungan langsung dengan kenaikkan BBM. Buktinya Negara RRS yang komunisme dan non liberalism tidak mensubsidi sedikitpun BBM yang harga BBMnya berkisaran 15 ribu perliter.
Sebenarnya bukan mempermasalahkan kontroversi dan menunjuk siapa yang benar. Apapun perbedaan pendapat itu seharusnya disampaikan dengan cara santun dan tidak memperkeruh masalah. Sebaiknya tidak keluar kata tidak beretika seperti yang disampaikan pengamat ekonomi dengan mengatakan SBY bodoh, SBY tidak cerdas atau pemerintah tidak prorakyat dan pro liberalisme. Bila strategi politik dan paranoid yang belum tentu benar itu termakan mentah-mentah oleh mahasiswa dan masyarakat maka akan semakin membakar emosi masyarakat dan mahasiswa. Apalagi setiap hari televisi tanpa disadari memprovokasi kepanikan dengan menyiarkan harga kenaikkan di pasar secara berlebihan dan membuat cerita vulgar tentang kontroversi itu maka akan membuat darah muda mahasiswa semakin mudah mendidih terbakar emosi.
Kenaikan BBM itu saat ini didominasi konfrontasi politik dan sosial tanpa pemikiran jernih akan menimbulkan anarkisme, pelanggaran etika dan aturan hukum yang ada khusnya saat berdemonstrasi. Perilaku ini akan menimbulkan ongkos sosial politik yang tidak ringan melebihi pengaruh kenaikkan harga BBM itu sendiri.

Demonstrasi Tidak Cerdas Tidak beretika ?
Dengan runtuhnya cengkeraman kekuasaan otoriter maka Indonesia memasuki babak baru sebagai negara demokrasi. Bahkan saat ini Indonesia disebut-sebut sebagai negara demokrasi percontohan di Kawasan Asia. Perubahan secara radikal ini patut disyukuri oleh semua orang yang menganut keadilan dan kebebasan berpendapat. Tapi dibalik itu perubahan ini menjadi bumerang bagi bangsa ini bila salah dalam menginterpretasikan penerapannya.
Saat ini tampaknya kekuatan rakyat sangat dominan. Bahkan etika, moral dan aturan hukum diinjak-injak demi demokrasi keblabasan yang telah diyakini banyak pihak. Kekuatan rakyat yang tanpa etika dan aturan itu sangat mungkin menjadi kontraproduktif yang akan menghancurkan bangsa ini. Fanomena itu mulai tampak bahwa saat ini demonstrasi berubah jadi brutal contoh paling tragis mahasiswa dengan seenaknya mencoreti mobil pengguna jalan dengan cat. Bahkan sebagian lainnya membalikkan dan menghancurkan mobil. Sebagian lainnya melemparkan bom molotov, melempari petugas dan instansi pemerintah, menjarah pom bensin, menjarah tabung gas di kendaraan angkutan atau merusak fasilitas umum. Apakah intelektual muda itu sudah berpikir bahwa semua itu adalah hasil uang rakyat dan digunakan untukm kepentingan rakyat yang dibela. Yang lebih memiriskan terjadi pembakaran dan pengrusakan beberapa pos polisi. Hal yang tidak dapat ditoleransi lainnya adalah ketika mahasiswa di ternate melakukan penyerbuan dan peruskan bandara di Ternate. Sehingga beberapa pesawat batal mendarat di sana. Apakah mahasiswa dengan rasio intelektualnya tidak berpikir bahwa kalau pesawat yang batal mendarat itu kehabisan bahan bakar, bagamana nasib penumpangnya. Apabila segala peralatan rambu dan lampu di bandara dirusak akan beresiko gangguan pendaratan pesawat.
Selanjutnya para demonstran saat ini seringkali sudah keluar dari substansi yang ada yaitu menyuarakan penolakan tetapi memusuhi polisi. Padahal poiisi bertugas untuk mengamankan demonstrasi yang anarkis bukan untuk menghalangi suara mahasiswa. Berbagai tindakan tersebut bukan hanya merugikan negara tetapi tidak disadari merugikan rakyat. Sebenarnya demonstrasi yang hanya memenuhi jalan, membakar ban di jalan atau menutup jalan sudah merugikan kepentingan umum yang mengganggu rakyat apalagi tindakan anarkis lainnya.

Demonstrasi Cerdas dan Beretika
Memang tidak ada yang boleh membantah bahwa kebebasan berpendapat adalah dilindungi undang-undang tapi apakah berpendapat harus keblabasan, tidak beretika dan melanggar aturan hukum seperti itu. Tidak setuju dengan kebijakan pemerintah dalam menaikkan BBM adalah wajar dan sah-sah saja di negara demokrasi ini. Seharusnya intelektual muda hal itu harus mengembangkan cara yang lebih arif dan dilakukan secara intelektual berupa komunikasi dan diskusi ilmiah. Kegiatan intelektual yang dilakukan mahasiswa yang patut diteladani adalah ketika Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia akan menggelar audiensi dengan Komisi Energi DPR besok. Ketua BEM UI, mengatakan, audiensi itu terkait penolakan kenaikan harga BBM pada 1 April. Seharusnya kegiatan intelektual seperti itu harus lebih diutamakan. Bila sarana ilmiah itu tidak tersalurkan maka bukanlah tabu untuk melakukan demonstrasi, karena dijamin undang-undang.
Jalan terbaik dalam menyikapi beban psikologis ini adalah melakukan tindakan mawas diri, berpikiran jernih dan positif. Secara sadar manusia harus menerima fakta dan fenomena alam bahwa sumber energi bumi akan berkurang dan akan semakin mahal. Kenaikan harga bahan bakar adalah fenomena alamiah yang tidak dapat dilawan oleh siapapun, dan bukan hanya sekedar dengan meningkatkan subsidi yang membebani keuangan negara. Selama ini bangsa Indonesia dimanjakan oleh subsidi besar yang membuat energy alternatif terbengkalai. Padahal energi panas bumi, batubara, gas dan energi air di Indonesia yangjauh lebih murah belum tergaIi sepenuhnya. Sebaliknya negara yang tidak dimanja oleh subsidi BBM seperti Brazil, Chili dan Cina energy alternatifnya berkembangn pesat. Sehingga nantinya anak cucu kitalah yang akan mewarisi keadaan yang lebih menakutkan lagi saat terjadi krisis energi. Biarlah pil pahit hari ini dengankenaikkan BBM dapat membuat bangsa ini sadar bahwa ketergantungan terhadap BBM harus diputus dengan melakukan inovasi energy alternative lainnya.
Meskipun sulit, secara jangka panjang manusia harus berinovasi dalam bertehnologi untuk menyikapinya. Tindakan positif mahasiswa lebih dihagai rakyatnya dengan kegiatan ilmiah inovatif mencari energi alternatif daripada menutup jalan yang merugikan rakyat. Kalau tidak sanggup dengan cara itu, cukup tindakan kampanye untuk hemat BBM dari mahasiswa lebih terpuji dari pada harus membuat resah dengan mengusir masyarakat yang sedang makan di restoran cepat saji. Jangka pendek tindakan logis yang dapat dilakukan adalah melakukan tindakan mawas diri dalam mengantisipasi terjadinya kenaikkan berbagai harga barang. Seharusnya mahasiswa mendukung tindakan pemberian BLT demi rakyat daripada mengikuti arus menolak BLT dengan alasan tidak mendidik rakyat. Apapun alasannya dan paranoid tersebut sebaiknya dikesampingkan ditengah rakyat yang semakin terpuruk. Mungkin saja mahasiswa terpengaruh keanehan para politikus yang tidak setuju BLT. Paranoid para politikus itu timbul karena ketakutan akan kepopuleran partai penguasa tetapi dengan mengorbankan rakyat kecil dengan menghalangi cara untuk mendapatkan 150 ribu perbulan yang sangat berharga bagi mereka.
Selamat berdemo pejuang rakyat, tapi jangan sampai merugikan kepentingan rakyat yang kamu bela. Jadilah contoh dan teladan yang cerdas bagi kelompok rakyat lainnya yang juga akan berdemo. Jangan malahan menjadi teladan buruk yang dapat ditiru. Jangan sampai rakyat malah antipasti terhadap perjuangan mulia kaum intelektual muda yang dibanggakan itu. Apapun alasanmu berdemo sebaiknya bertindaklah dalam kewajaran demokrasi, kedepankan pikiran intelektual, utamakan pikiran positif dan jauhkan emosi yang hanya membuat seluruh bangsa ini semakin terpuruk. Sekali lagi berdemolah secara cerdas dengan rasio intelektualmu.

sumber :(http://politik.kompasiana.com/2012/03/29/demonstrasi-bbm-mahasiswa-tidak-cerdas/)

0 komentar

Posting Komentar

 
4ndy Hardyson